Minggu, 12 April 2020

makalah pengenalan alat alat laboratorium

I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar belakang, (2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1  Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).  

1.2  Tujuan Percobaan
Tujuan pecobaan  peralatan di laboratorium ini adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis – jenis alat, nama masing – masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar. Agar  pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.

1.3  Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan peralatan di laboratorium adalah berdasarkan identifikasi alat yang  biasa digunakan pada saat pratikum serta fungsi dari masing – masing alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.




II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Jenis – jenis alat dan (2) Mekanisme Alat – alat.

2.1 Jenis – Jenis Alat
2.1.1 Gelas Kimia
2.1.2 Labu Erlenmeyer
2.1.3  Gelas Ukur
2.1.4 Pipet
2.1.5 Buret
2.1.6 Tabung Reaksi
2.1.7 Kaca Arloji
2.1.8  Corong
2.1.9 Cawan
2.1.10 Mortar dan Pastle
2.1.11 Spatula
2.1.12 Batang Pengaduk
2.1.13 Kawat Kasa
2.1.14 Kaki Tiga
2.1.15 Labu Ukur
2.1.16 Termometer
2.1.17 Tabung Sentrifuse
2.1.18 Penjepit Cawan Krus
2.1.19 Pipa U
2.1.20 Pipa Kapiler
2.1.21 Plat Tetes
2.1.22 Rak Tabung reaksi       
2.2 Mekanisme Alat – alat
2.2.1 Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan.
2.2.2 Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan  memanaskan larutan, menampung filtrate hasil  penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.


2.2.3 Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan  tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
2.2.4 Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat (pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil (pipet tetes ).
2.2.5 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
2.1.6 Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
3.2.7 Kaca Arloji
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
3.2.8 Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam mulut corong.
3.2.9 Cawan
Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven.
3.2.10 Mortar dan Pastle
Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).


3.2.11 Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
3.2.12 Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
3.2.13 Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen  dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
3.2.14 Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
3.2.15 Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain  lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
3.2.16 Termometer
Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
3.2.17 Tabung Sentrifuse
Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan ke alat sentifugase.
3.2.18 Penjepit Cawan Krus
Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit cawan.
3.2.19 Pipa U
Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan dianalisis adanya gas dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai pipa U.
3.2.20 Pipa Kapiler
Cara menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan klem dan statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik lelehnya dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer dicelupkan  ke dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan  di bagian bawah pipa kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung waktu saat senyawa meleleh. Catat hasilnya.
3.2.21 Plat Tetes
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat tetes dengan tissue. Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
3.2.22 Rak Tabung Reaksi

Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan (2) Pembahasan.
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Percobaan Alat – alat di Laboratorium
Gambar dan Nama Alat
Fungsi
1.      Gelas kimia
·         Untuk mengukur volume yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
·         Menampung zat kimia
·         Memanaskan cairan
·         Media pemanasan cairan
2.      Labu Erlenmeyer
·         Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
·         Menampung filtrat hasil pemyaringan
·         Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi
3.      Gelas Ukur
Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
4.      Pipet
·         Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cailran dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.
·         Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala disepanjang dindingnya. Berguna untuk memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat
·         Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil
5.      Buret
Description: buret.jpg
Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, digunakan untuk titrasi.
6.      Tabung Reaksi
·         Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
·         Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
7.      Cawan
·         Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
·         Tempat saat menimbang bahan kimia
·         Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
8.      Corong
Untuk menyaring campuran kimia
9.      Cawan
Digunakan untuk menguapkan larutan
10.  Mortar dan Pastle
Digunakan untuk menghancurkan padatan dan mencampurkan padatan
11.  Spatula
·         Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
·         Dipakai untuk mengaduk larutan
12.  Kawat Kasa
Digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar
13.  Batang Pengaduk
Description: btg pengaduk.jpg
Digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia
14.  Kaki Tiga
Description: kaki tiga.jpg
Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan
15.  Labu Ukur
Description: lbu ukur.jpg
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan
16.  Termometer
Description: TERMOMETER
Untuk mengukur suhu atau perubahan suhu suatu larutan
17.  Tabung Sentrifusi
Sebagai tabung/perantara untuk memisahkan endapan dan larutan
18.  Penjepit Cawan Krus
Description: TANG KRUS
Untuk menjepit cawan krus saat dikeluarkan dari tanur pengabuan pada saat pembak untuk memegang cawan pada saat pembakaran di atas bunsen
19.  Pipa U

Untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung atau tidak
20.  Pipa Kapiler
Untuk menentukan titik leleh atau titik lebur suatu senyawa
21.  Plat Tetes
Untuk menyimpan sampel objek
22.  Rak Tabung Reaksi
Description: bunsen.jpg
Digunakan untuk menyimpan tabung reaksi dalam jumlah banyak agar terlihat lebih rapih.
(Sumber, Risma Sri Ayu, Kelompok F, Meja 3, 2012)
4.2 Pembahasan
1. Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya.


2. Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan  memanaskan Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil  penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
3. Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan  tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
4. Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
5. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
6. Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
7. Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.

8.  Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti grlas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk menyaring campuran kimia. Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam mulut corong
9. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan. Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven
10. Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan  padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).

11. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
12. Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
13. Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas Bunsen  dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan
14. Kaki Tiga
Besi  penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam  pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
15. Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain  lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
16. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang berbeda, misalnya thermometer celcius, Fahrenheit dan Kelvin. Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi
17. Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk memisahkan larutan dan endapan. Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan kea lat sentifugase.
18. Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan pada saat pembakaran di atas Bunsen. Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit cawan.
19. Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U berfungsi sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung – gelembung gas atau tidak. Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan dianalisis adanya gas dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai pipa U.
20. Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawaCara menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan klem dan statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik lelehnya dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer dicelupkan  ke dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan  di bagian bawah pipa kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung waktu saat senyawa meleleh. Catat hasilnya.
21.  Plat Tetes
Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan cembung berfungsi untuk menampung objek sampel. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat tetes dengan tissue. Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
22 Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.

V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda – beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda – beda.
5.2 Saran
. Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan




DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Alat – Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-alamak.blogspot.comAccessed :  20 Oktober 2012
Anonim. 2012. Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . Acessed:  20 Oktober 2012
Kamus Besar Indonesia, Bahasa,  2005, halaman 30
Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar.  Universitas Pasundan : Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar